Ekstrimnya cuaca dimusim hujan tidak dapat diprediksi
hanya dengan melihat awan dilangit, dengan mudahnya hujan datang dan reda,
sehingga membuat langkahku dalam perjalanan serba gugup dan tidak konsen karena
terburu - buru ingin sampai rumah. Saat itu lantunan adzan ashar dikumandangkan
dan sayapun menghentikan langkah untuk menunaikan ibadah sholat ashar. Saya
duduk didepan masjid sambil mengeluarkan dua handphone untuk dimatikan.
na'asnya handphone yang satu saya masukan ke tas dan handphone yang satu saya
letakan disamping saya dan lupa untuk memasukanya. Seusai sholat ashar sayapun
beranjak meninggalkan masjid untuk bertemu dengan temanku yang sudah lama
menungguku. Saya baru ingat handphone saya ketinggalan saat saya ingin
menghubungi temanku, dan dengan terburu - buru saya kembali ke masjid untuk
mencari dan menanyakan handphone saya yang ketinggalan. Saya bertanya ke
pengurus masjid yang saat itu sedang membetulkan jendela dan hasil dari
jawabanya adalah tidak tahu atau tidak ada orang yang menemukan. Saya panik
karena nomor itu nomor penting banyak kontak dari partner kerja dan keluarga.
Untuk sesaat kepanikan saya hilang karena nomor saya coba hubungi itu aktiv,
saya kira sesama muslim ketika menemukan barang yang bukan miliknya maka akan
dikembalikan, dan ternyata setelah saya hubungi berkali - kali orang yang
menemukan tidak mengangkat telfon dari saya bahkan saya sms tidak dibalas.
Keesokan harinya saya coba telfon kembali dan
diangkat, tapi sayang sekali orang yang menemukan handphone tidak mau bicara.
Singkat kata saya langsung ke galeri indosat pada tanggal 27 september 2016 dan
sangat disayangkan, jauh - jauh ke galeri dan menunggu satu antrian ternyata
sistem jaringan sedang eror dan saya gagal untuk membuat kartu baru dengan
nomor yang sama. Tanpa putus asa saya menunggu hari demi hari sampai sistemnya
stabil. Pada tanggal 30 september saya mencoba menghubungi operator di nomor
185 dengan tarif 400 rupiah untuk menanyakan sitem apakah sudah stabil atau
masih gangguan, dan saya mendapatkan jawaban dari operator yang baik hati bahwa
sistem sudah kembali normal dan untuk pergantian kartu dapat dilakukan di gerai
indosat, tanpa basa basi saya langsung menuju gerai indosat untuk membuat kartu
baru. Ternyata sangat mudah, tinggal datang ke galeri, mengambil nomor antrian
dan duduk manis menunggu antrian. Setelah menunggu enam antrian, nomor 156
urutan saya dipanggil dan saya menghadap operator, pertanyaan dari operator
saya jawab dengan gerogi. Wajar saja operatornya cantik sih. Hehee, Cukup
dengan menjawab pertanyaan - pertanyaan dari operator, menyerahkan KTP, membeli
materai 6000, mengisi daftar kejadian kehilangan dan mengisi pulsa, Tidak lama
kemudian nomor baru saya dengan nomor yang sama telah jadi. Terimakasih
Indosat....
Geen opmerkings nie:
Plaas 'n opmerking